Hit Counter:

Rabu, 24 Februari 2010

Mengerjakan diluar kesadaran

Ini bukan cerita tentang orang yang "ngelindur" atau orang yang berjalan sambil tidur lho,  Yang akan saya angkat kali ini adalah tentang kuadran kesadaran dan kemampuan (Consiousness & Competence).  Saat ada orang yang baru bisa naik sepeda, dia akan mengendarai sepedanya dengan penuh konsentrai atau penuh kesadaran. Lengah sedikit bisa jatuh dia. Dalam kondisi ini orang berada di kuadran I,  yaitu pada status "bisa melakukan dengan kesadaran penuh" atau Consious Competence. Kalau digambar posisinya ada di sebelah kanan atas.

Setelah orang sudah sangat lancar bersepeda,  sehingga tidak diperlukan lagi konsentrasi yang tinggi untuk bisa mengendarai sepeda,  sehingga saat bersepeda orang tersebut bisa sambil tolah-toleh (tengok sana tengok sini)  atau sambil bertelepon,  atau mungkin sambil ngobrol dengan temannya yang bersepeda di sebelahnya.  Maka statusnya sudah naik satu tingkat yaitu diposisi Un-Consious Competence di kuadran II.  Posisi ini adalah merupakan status tertinggi dari kuadran Consiousness & Competence yang bila diurutkan adalah sebagai berikut: posisi paling bawah Un-Consious incompetence (Tidak sadar dan tidak bisa),  lalu Consious incompetence (Dengan kesadaran penuh tidak bisa) dan Consious competence (Bisa dengan kesadaran penuh),  dan yg paling tinggi adalah Un-consious Competence ( Tanpa sadar bisa melakukan)

Betapa nikmatnya bila kita bisa melakukan sesuatu dengan mudah,  sehingga tidak harus berfikir. Biasanya pekerjaan itu adalah pekerjaan sehari-hari yang rutin kita lakukan.  Misalnya tanpa disadari ternyata kita sudah selesai mandi dengan urut-urutan mulai dari masuk kamar mandi, buka baju,  mengguyur badan dengan air dan seterusnya sampai kita sudah berpakaian lagi. Apakah kita pernah berpikir serius tentang proses itu?  misalnya iya kemungkinan itu terjadi karena adanya perubahan di tempat mandi kita,  misalnya airnya ngadat atau sabunnya habis dan lain-lain.

Melalui hypnosis pemberdayaan diri,  kita bisa memprogram agar suatu pekerjaan besar bisa kita laksanakan dengan lancar dan tanpa harus terlalu banyak berkonsentrasi.  Yaa,..seperti kalau kita naik sepeda saja,  karena status pekerjaan itu akan kita posisikan di status Un-Consious Competence (Bisa mengerjakan diluar kesadaran).  Gimana,...ingin mencoba?

Minggu, 14 Februari 2010

Self Hypnosis


Masih banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya sakit,  karena penyakit yang dideritanya dirasa tidak mengganggu kehidupannya.  Mungkin anda akan bertanya,..lho sakit apa yang tidak mengganggu,  sakit panu kali ya?.

Bukan,..sumpah bukan panu!,..
Bagaimana kalau ada orang yang bilang gini:" Aku tahu kalau suka menunda-nunda pekerjaan akan berakibat buruk,  tapi aku tidak bisa merubah kebiasaan itu.",  "Aku sering telat masuk kerja,  Jam berapapun ada undangan acara,  saya mesti datang terlambat,  tapi aku tidak tahu kenapa."

Atau gini:" Sebetulnya mencemooh dan mengejek orang lain itu tidak baik,  tapi saya suka melakukan itu."  atau yang lebih lucu seorang perokok berat bilang gini:" Kalau merokok dikatakan membahayakan jiwa,  kenapa bersepeda motor yang juga sering merenggut nyawa dijalanan kok tidak dilarang?"  Ya,..kalau sakitnya gitu dokter manapun bingung ngobatinnya kan?

Dengan metoda self  Empowering yang didalamnya ada self hipnosis yang bertujuan penyembuhan diri, beberapa teman saya sudah bisa berubah (kalau tidak boleh dikatakan sembuh).  Ada orang yang sadar kalau dirinya bermasalah dan mau untuk memperbaiki,  namun ada juga yang tidak sadar kalau dirinya bermasalah,  sehingga tidak ada usaha untuk memperbaiki diri.  Semakin lama penyakitnya semakin parah.

Khususon untuk rekan-rekan saya di PT.Asuka Engineering Indonesia Gresik, saya ucapkan terima kasih atas  kepercayaan yang diberikan kepada saya dalam Training Self Empowering Sabtu 13 Feb 2010 kemarin.

Minggu, 07 Februari 2010

Kok bisa?

Tulisan terakhir saya menghasilkan banyak pertanyaan senada dari para pembaca,  yaitu "kok bisa, pingin berkuasa malah jadi kegemukan?"  Trus ada juga yang nulis gini:"Apa hubungannya????"

Baiklah,  Critanya begini;  Coba cermati kalau ayam jago lagi berhadapan dengan musuhnya,  dia membesarkan badannya agar ditakuti,  Manusia juga tuh,...saat menantang musuhnya atau lagi marah-marah,  dia bertolak pinggang.  Kalau saya tanya untuk apa bertolak pinggang,  dia juga nggak bisa menjawab. Ya kalau marah ya pantesnya gini (bertolak pinggang), masa menantang berkelahi tangannya masuk kantong,  ujar orang yang sempat saya tanyai.

Rupanya alam bawah sadar manusia juga menganggap bahwa cara meningkatkan kewibawaan di hadapan musuh adalah dengan membentuk tubuh yang besar.

Bagaimana?  sudah mudeng belum?
Semoga bermanfaat.